Progres Pembangunan RSUD di Kecamatan Randublatung kami targetkan selesai akhir 2023, dan awal 2024 nanti semoga bisa mulai beroperasi.
Mengingat saat ini jumlah penduduk Kecamatan Randublatung terbanyak kedua di Kabupaten Blora setelah Kecamatan Kota, sehingga sudah saatnya Randublatung punya RSUD sendiri. Sekaligus untuk melayani kecamatan sekitarnya.
monitor dan pacu proses pembangunan RSU Randublatung, Selasa (07/11/23). Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat ikut mendampingi sekaligus paparkan sejumlah progres fisik maupun persiapan alat dan SDM.
‘’Ya, tadi kami bersama Tim ke lapangan untuk melihat progres pembangunan RSU Randublatung. Selain itu juga cek persiapan peralatan dan SDM terkait rencana launching,’’ jelas Edy Widayat.
Diketahui, selain memacu dan mengawal proses pembangunan fisiknya, Dinkes Blora saat ini terus mematangkan strategi agar RS Randublatung Tipe D, bisa launching di awal tahun 2024.
Dijelaskan Eko Wahyudi, untuk pembangunan fisik rumah sakit Randublatung dengan tipe D lanjutan, di tahun 2023 ini dilakukan pembangunan gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) dengan biaya Rp 5,9 Miliar dan sesuai kontrak akan selesai 24 Desember 2023.
Juga dilakukan pembangunan gedung penunjang dengan biaya Rp 2,8 Miliar dan sesuai kontrak juga akan selesai 24 Desember.
Selanjutnya, juga dilakukan renovasi gedung rawat jalan dengan biaya Rp 1,12 Miliar, sesuai kontrak akan selesai bulan November 2023.
Kepala Dinkes Edy Widayat mengakui, memang ada beberapa bangunan penting yang mempengaruhi launching. Dan hal itu perlu dipikirkan bersama.
Dicontohkan, salah satu bangunan penting adalah IPAL yang menjadi syarat utama untuk melaunching. Untuk itu dimungkinkan akan dianggarkan di tahun 2024. Dikatakan Edy Widayat, untuk proses perijinan dan administrasinya sudah kami jalankan.
Progres Pembangunan RSUD di Kecamatan Randublatung kami targetkan selesai akhir 2023, dan awal 2024 nanti semoga bisa mulai beroperasi.
Mengingat saat ini jumlah penduduk Kecamatan Randublatung terbanyak kedua di Kabupaten Blora setelah Kecamatan Kota, sehingga sudah saatnya Randublatung punya RSUD sendiri. Sekaligus untuk melayani kecamatan sekitarnya.
monitor dan pacu proses pembangunan RSU Randublatung, Selasa (07/11/23). Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat ikut mendampingi sekaligus paparkan sejumlah progres fisik maupun persiapan alat dan SDM.
‘’Ya, tadi kami bersama Tim ke lapangan untuk melihat progres pembangunan RSU Randublatung. Selain itu juga cek persiapan peralatan dan SDM terkait rencana launching,’’ jelas Edy Widayat.
Diketahui, selain memacu dan mengawal proses pembangunan fisiknya, Dinkes Blora saat ini terus mematangkan strategi agar RS Randublatung Tipe D, bisa launching di awal tahun 2024.
Dijelaskan Eko Wahyudi, untuk pembangunan fisik rumah sakit Randublatung dengan tipe D lanjutan, di tahun 2023 ini dilakukan pembangunan gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) dengan biaya Rp 5,9 Miliar dan sesuai kontrak akan selesai 24 Desember 2023.
Juga dilakukan pembangunan gedung penunjang dengan biaya Rp 2,8 Miliar dan sesuai kontrak juga akan selesai 24 Desember.
Selanjutnya, juga dilakukan renovasi gedung rawat jalan dengan biaya Rp 1,12 Miliar, sesuai kontrak akan selesai bulan November 2023.
Kepala Dinkes Edy Widayat mengakui, memang ada beberapa bangunan penting yang mempengaruhi launching. Dan hal itu perlu dipikirkan bersama.
Dicontohkan, salah satu bangunan penting adalah IPAL yang menjadi syarat utama untuk melaunching. Untuk itu dimungkinkan akan dianggarkan di tahun 2024. Dikatakan Edy Widayat, untuk proses perijinan dan administrasinya sudah kami jalankan.